MANUAL BOOK INOVASI "NANSA CETING MANANTI SKOR" (NAN SABARIS CEGAH STUNTING DENGAN MAKANAN TAMBAHAN IKAN SUBSTITUSI KELOR)

MANUAL BOOK INOVASI “NANSA CETING MANANTI SKOR” (NAN SABARIS CEGAH STUNTING DENGAN MAKANAN TAMBAHAN IKAN SUBSTITUSI KELOR)

MANUAL BOOK NANSA CETING MANANTI SKOR

Protein berperan penting dalam upaya penurunan stunting. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewani, seperti daging, ikan, telur dan susu atau produk turunannya.

Protein terutama protein hewani merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan, termasuk meningkatkan kuantitas dan kualitas  sel – sel tubuh, sehingga status gizi optimal  bisa dicapai, bila mengkonsumsi protein hewani secara rutin  3-4 kali sehari sesuai kebutuhan tubuh dapat mencapai pertumbuhan  Normal

Subtitusi daun kelor dalam olahan pangan Ikan dapat meningkatkan kandungan gizi terutama meningkatkan kadar protein dalam pangan olahan ikan plus kelor, yang sangat bermanfaat meningkatkan status gizi balita, termasuk pencegahan dan penanggulangan stunting pada Balita

Kader sebagai partner kerja dilapangan bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan program Kesehatan sangat berperan penting sehubungan dengan penguasaan wilayah dan geografis wilayah kerja, serta pendekatan kepada masyarakat secara budaya setempat. Untuk itu kader diharapkan mampu menjadi perpanjangan tangan petugas dalam mengubah prilaku masyarakat terhadap kesehatan.

Dengan Pemberdayaan kader termasuk PKK dalam pengembangan PMT Posyandu berbahan Ikan dan daun kelor melalui kegiatan NANSA CETING MANANTI SKOR, diharapkan perubahan prilaku masyarakat terutama Ibu Balita dan Ibu Hamil dalam peningkatan status gizgi dan pencegahan Stunting melalui peningkatan  konsumsi ikan dan daun Kelor

0 Komentar